Pengoptimalan Pemanfaatan perpustakaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dengan dinamis, sesuai dengan tingkat kemajuan dari peradaban dan pemikiran manusia. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang Bangsa Indonesia ingin meningkatkan mutu sumber daya manusianya, Agar bangsa indonesia dapat mencapai taraf kemaajuan yang didambakan. Hal ini termaktub dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia Ingin mewujudkan bangsa yang cerdas.

Untuk mewujudkan bangsa yang cerdas tentu membutuhkan sistem pendidikan yang mapan yang akan meransang kita untuk berfikir kritis, kreatif, inovatif, dan produktif.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 menyatakan:”Setiap pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana-prasaranayang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.” Salahsatu usaha penciptaan sistem pendidikan tersebut adalah meransang minat baca masyarakat, melalui pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan, terutama perpustakaan sekolah karena sekolah merupakan salah satu ujung tombak negara dalam pelaksanaan pendidikan di negara ini.

Namun pengelolaan perpustakaan di sekolah-sekolah masih belum maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: Faktor manajemen pengelolaan perpustakaan, faktor stimulus, faktor kondisi dan situasi, faktor perkembangan IT. Khususnya merebaknya warung internet (warnet) dan masih banyak lagi, baik faktor secara eksternal maupun faktor internal manajemen perpustakaan itu sendiri.

Untuk itu sangat diperlukan suatu usaha agar perpustakaan di sekolah dapat berdaya guna secara optimal bagi peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa perlu untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk makalah yang berjudul “Pengoptimalan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.”

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka pembahasan masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi pengelolaan perpustakaan sekolah?

2. Bagaimana deskripsi pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan di sekolah?

3. Bagaimana deskripsi agar perpustakaan benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah:”Menarik minat para pemerhati pendidikan agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan untuk meningkat mutu pendidikan disekolah.” Sedangkan secara khusus dapat dikatakan bahwa tujuan penulisan makalah ini adalah pemberian bahan keterampilan bagi pendidik, peserta didik maupun tenaga perpustakaan dalam mengoptimalkan peran dan fungsi perpustakaa sebagai salah satu sarana penunjang proses pembelajaran bagi peserta didik di sekolah.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan makalh ini diantaranya:

1. Menemukan faktor-faktor penyebab pemasalahan yang membuat perpustakaan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga dapat dicarikan jalan atau solusi yang tepat dalam penanggulangannya.

2. Sumber referensi awal bagi pustakawan pada perpustakaan sekolah dalam melaksanakan suatu proses manajemen perpustakaan yang efektif dan efisien.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Perputakaan

Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah “perpustakaan” yang berasal dari bahasa sangsekerta ”pustaka” yang berarti kitab atau buku. Sedangkan dalam Bahasa Latin terbentuk istilah librarus yang artinya tentang buku, Sedangkan menurut Bahasa Yunani ada istilah biblia yang artinya tentang buku, atau kitab. Dari istilah-istilah diatas diperoleh batasan perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskripsi dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamana atau kesenangan ( Webster Third Edition Internasional Dictionary,1961).

Batasan pengertian perpustakaan tersebut juga merupakan pandangan dari masyarakat tentang perpustakaan. Padahal dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini maka akan berpengaruh besar terhadap perkembangan perpustakaan,tentunya ini juga akan mengubah pengertian perpustakaan. Sehingga International Federation of Library Association and Institutions membatasi perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak dan media noncetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pemakai.

Dalam buku DepDikBud (1978 :1) dinyatakan secara sederhana bahwa perpustakaan adalah “ suatu tempat di suatu sekolah yang didalamnya terdapat bahan perpustakaan yang dikelola menurut tata aturan tertentusehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi pengetahuan oleh siswa,guru, kepala sekolah,tenaga kependidikan lain dan masyarakat”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa “perpustakaan adalah tempat, gedung, ruang yang disediakan pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku, majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untiuk dibaca, dipelajari dan dibicarakan”

Sedangkan menurut Noerhayati perpustakaan adalah”Suatu servis atau jasa yang ikut aktif dalam menyebarkan informasi.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak berupa buku, majalah, manuskrip dan bahan kepustakaan lainnyamaupun materi nncetak yang berisikan suatu informasi yang disusun secara sistematis agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna/ pemakai yang dikumpulkan pada suatu tempat ataupun jaringan teknologi informasi dan komunikasi dan disimpan secara sistematis dan teratur.

B. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan utama penyelenggaran perpustakaan sekolah adalah untuk meningkatkan mutu sekolah bersama-sama unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk menunjang, mendukung dan melengkapi semua kegiatan sekolah baik kurikuler. ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler, disamping itu juga dimaksudkan untuk membantu menumbuh-kembangkan bakat dan minat peserta didik serta pemantapan strategi pembelajaran di sekolah.

Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program sekolah, antara lain:

1. Memupuk perasaan kecintaan, kegemaran, kesadaran dan kebiasaan serta keikhlasan membaca

2. Pemberian bimbingan dan pengarahan teknik membaca yang benar agar peserta didik dapat memahami bacaan dengan benar dan tepat.

3. Pengembangan kecakapan peserta didik dalam berbahasa.

4. Pengembangan daya pikir peserta didik dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.

5. Peninkatan pemberian informasi terkini dan bermutu dimana informasi ini mungkin tidak didapat dalam proses pembelajaran di kelas.

6. Pemberian dasar-dasar kearah studi/pendidikan yang mandiri.

7. Pemberian kesempatan pada peserta didik untuk belajar mengenai pemanfaatan perpustakaan secara baik, benar, tepat, efektif dan efisien terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi

8. mengembangkan rasa tanggungjawab dalam pemanfaatan perpustakaan .

9. Menyediakan bahan-bahan perpustakaan yang menunjang pelaksanaan program kurilkuler di sekolah baik yang bersifat kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.

C. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Dari tujuan perpustakaan sekolah yang kita bahas diatas maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan antara lain:

Menurut Soetjipto (2010: 200), Fungsi Perpustakaan terdiri atas:

1) Fungsi Pendidikan, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menambah pengetahuan atau mempelajari kembali pelajaran yang diberikan guru di sekolah. 2) Fungsi Informasi, sebagai tempat untuk mencari informasi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu siswa dan guru. 3) Fungsi Rekreasi, memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk menikmati bahan yang ada. 4) Fungsi Penelitian, sebagai jawaban terhadap berbagai pertanyaan ilmiah.

Sedangkan menurut LP3AP (2010) , fungsi perpustakaan antara lain sebagai: “1) Wahana baru penyaluran prakarsa masyarakat. 2) Pembaharuan aktivitas yang ada. 3) Mendukung capaian prestasi belajar. 4) Wahana pengembangan Psikomotorik. 5) Wahana pengembangan nilai dan afeksi. 6) Sentra Pengembangan hobi dan karir. 7) Sentra layanan rekreatif. 8) Pusat kegiatan masyarakat.”

Dari pendapat ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa, fungsi perpustakaan anatara lain:

1. Fungsi edukatif

Fungsi edukatif dan dukungan pencapaian hasil belajar sekolah adalah fungsi perpustakaan sebagai penyedia bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan mampu menarik minat baca dari peserta didik.

Melalui fungsi ini juga diharapkan peserta didik dapat mengembangkan daya ekspresi, kecakapan berbahasa dan daya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina peserta didik dalam hal penggunaan dan pemeliharaan bahan perpustakaan dengan baik.

Perpustakaan diharapkan tidak hanya memberikan layanan pada jam istirahat saja, namun pada saat dibutuhkan siswa dapat mengakses perpustakaan kapan saja.

2. Fungsi informatif

Fungsi informatif adalah fungsi perpustakaan dalam menyediakan bahan perpustakaan yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu, berkualitas dan “up to date” yang tersusun secara teratur dan sistematis, sehingga memudahkan pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

3. Fungsi administratif

Fungsi administrarif adalah fungsi dimana suatu perpustakaan harus memiliki suatu pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan perpustakaan serta menyelenggarakan suatu sistem sirkulasi yang efektif dan efisien.

4. Fungsi rekreatif

Fungsi rekreatif adalah fungsi penyediaan bahan-bahan yang bersifat rekreatif (hiburan) yang bermutu, sehingga dapat digunakan oleh peserta didik dalam mengisi waktu senggangnya.

5. Fungsi research and development

Merupakan suatu fungsi dimana melalui perpustakaan seseorang dapat melakukan penelitian dan pengembangan baik itu mengenai keperpustakaan itu sendiri maupun dalam menyokong suatu penelitian dan pengembangan berdasarkan bahan yang terdapat pada perpustakaan tersebut. Fungsi penelitian merupakan suatu fungsi perpustakaan sebagai tempat penyediaan suatu sumber referensi bagi suatu penelitian sederhana dalam berbagai disiplin ilmu.

6. Fungsi budaya dan sosial

Suatu perpustakaan diharapkan dapat melahirkan atau menelurkan suatu budaya yang positif bagi pengguna perpustakaan tersebut, seperti: budaya gemar membaca, budaya selalu ingin tahu, ingin selalu maju dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi melalui belajar kelompok di perpustakaan yang pada akhirnya mereka dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakatnya.

7. Melakukan pembaharuan aktivitas yang ada.

Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang mencinta buku sejaka wal akan mengerti semahal apapun buku, tidak pernah lebih mahal dari kandungan rahasia yang terbungkus di dalamnya. Semakin seseorang mencintai membaca maka mereka akan semakin haus terhadap bahan bacaan yang menambah pengetahuan mereka. Dengan cara-cara baru perpustakaan diharapkan dapat secara kreatif memupuk kecintaan terhadap membaca buku, yaitu kegiatan yang mendorong masyarakat untuk mencintai dan membaca buku.

8. Wahana pengembangan Psikomotorik.

Tidak cukup seseorang hanya memiliki pengetahuan, perasaan dan keterampilan, namun semuanya harus diakhiri dengan penciptaan. Mencipta terjadi karena adanya rasa dan karsa, yaitu kehendak.

9. Wahana pengembangan nilai dan afeksi.

Secara tidak langsung ada hubungan antara moral sebuah cerita dengan perilaku anak-anak. Kalau kita cermati buku-buku best seller di bidang pengambangan diri dan motivasi, kita akan jumpai kesamaan tentang perlunya orang mempunyai mimpi, pikiran positif, pembangkitkan kemampuan bawah sadar, yang lalu terwujud dalam tindakan.

Dengan melalui kegiatan mendongeng (storytelling) yang baik, benar, dan tidak menggurui, anak-anak dapat terdorong untuk berimajinasi, mengidentifikasi dirinya sebagai tokoh dalam dongeng, termasuk melakukan hal-hal yang menjadi pesan dari dongeng itu.

10. Pusat pengembangan hobi dan karir.

11. Pusat kegiatan masyarakat.

D. Mutu Pendidikan

Mutu atau kualitas merupakan suatu tingkatan/ standar yang berada diatas standar biasa dan dapat menghasilkan suatu produk yang berhasil-guna dan memiliki daya saing yang tinggi serta mampu mengembangkan kemampuan bertahan terhadap kerusakan yang mungkin akan menimpanya. Khusus pada manusia dapat ditambahkan bahwa manusia yang bermutu adalah manusia yang memiliki skill atau kemampuan diatas rata-rata dimana mereka dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya sehingga berhasil guna bagi dirinya sendiri maupun orang lain dan manusia yang bermutu dapat melihat segal sesuatu itu dengan pemikiran yang jernih tanpa rasa takut yang berlebihan dan mereka tidak bergantung kepada orang lainnya.

Sedangkan pendidikan yang bermutu merupakan suatu bentuk pendidikan yang menghasilkan manusia yang bermutu, baik secara fisik, moril dan sprituil.

Pada saat ini pemerintah berusaha menciptakan suatu pendidikan yang bermutu. Tentu jalan ini memerlukan dukungan dari segala pihak dan melibatkan semua sarana dan prasarana yang ada termasuk perpustakaan.,

BAB III

PEMBAHASAN

Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (dalam Abdul. 2010: 9) perpustakaan adalah: “Sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.”

Perpustakaan merupakan suatu tempat yang berisikan kumpulan bahan-bahan perpustakaan baik berupa buku, maupun yang bukan buku. Perpustakaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lembaga pendidikan baik itu secara formal maupun nonformal.

Sesuai dengan judul makalah ini, maka pembahasan yang akan dibahas meliputi: Pengelolaan perpustakaan sekolah (manajemen perpustakaan sekolah), usaha mengoptimalkan peran perpustakaan, usaha agar perpustakaan dapat menarik menarik minat peserta didik untuk mencari bahan dan referensi ilmu pengetahuan dan usaha-usaha peningkatan mutu peningkatan mutu pendidikan melalui pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan.

A. Pengelolaan Perpustakaan di Sekolah

Pengelolaan perpustakaan sekolah atau manajemen perpustakaan sekolah merupakan suatu bentuk usaha yang dapat dilakukan agar tercipta suatu pelayanan yag optimum bagi para pengguna perpustakaan yang berasaskan efektifitas dan efisiensi serta mengacu kepada tujuan dan fungsi perpustakaan, sehinnga tujuan dan fungsi tersebut dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

Manajemen perpustakaan sekolah meliputi:

1. Manajemen personal

Didalam manajemen personal ini melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan baik itu sebagai pengawas, petugas pelaksana, petugas pemantau, dan supervisi maupun pengguna perpustakaan tersebut. Dimana kesemuanya perlu dikelola dengan sebaik-baiknya.

Terutama sekali adalah petugas pelaksana yang dinamakan pustakawan. Pada saat ini kebanyakan sekolah belum memiliki petugas pustakawan yang ahli dan terampil, karena umumnya mereka berasal dari guru yang memiliki beban pemikiran yang cukup besar sehingga pekerjaannya sebagai pustakawan terkesan asal-asalan.

Untuk itu sangat diperlukan suatu usaha peningkatan mutu dan kualitas pustakawan tersebut terutama sekali dengan pemberian pelatihan termasuk pelatihan ICT, karena sesuai dengan perkembangan zaman pengguna ICT sudah merambah dalam dunia perpustakaan, disamping itu tentu juga diperlukan pemberian perhatian dan penghargaan kepada para pustakawan ini agar mereka merasa diakui keberadaannya.

  1. Manajemen administrasi

Meliputi tata kelola administrasi perpustakaan, seperti jumlah buku masuk dan keluar, administrasi peminjaman dan pengelolaan buku atau bahan pustaka, administrasi penyusunan/pengelompokan bukuatau bahan kepustakaan sehingga memudahkan dalam penggunaannya.

  1. Manajemen infotmasi

Terutama informasi yang erat kaitannyadengan perpustakaan diantaranya; informasi tentang tata tertib perpustakaan, informasi tentang ketersediaan buku, informasi tentang buku yang keluar/dipinjam, informasi buku yang masuk dan masih banyak yang lainnya sehingga pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara optimal.

  1. Manajemen pengelolaan buku dan sumber informasi lainnya

Pengelolaan buku dan sumber informasi lainnya dapat dilakukan baik secara manual maupun komputerisasi, dimana melalui pengelolaan ini diharapkan keberadaan sumber informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

  1. Manajemen sarana dan prasarana perpustakaan

Meliputi tata kelola perabotan perpustakaan dan lain-lainnya saranadan prasarana yang terdapat di perpustakaan tersebut, dengan tujuan agar sarana dan prasarana tersebut dapat menunjang kenyamana dan, keamana dalam pemanfaatan perpustakaan. Seperti peletakan rak buku, susunan meja dan kursi baca dan lain-lainnya.

B. Pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan sekolah

Suatu sistem tentu memerlukan suatu usaha agar sistem tersebut dapat dioptimalkan sebaik mungkin. Demikian juga dengan perpustakaan, juga memerlukan suatu usaha agar dapat dioptimalkan fungsi dan peranannya di tengah-tengah dunia pendidikan. Beberapa usaha yang dapat dilakukan antara lain:

1. Pengelolaan perpustakaan secara profesional baik dari segi petugas maupun sarana dan prasarana penunjangnya.

2. pemanfaatan manajemenperpustakaan secara optimal

3. Penyediaan bahan-bahanyang tepat dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berlangsung.

4. Penyeleksian terhadap bahan-bahan perpustakaan yang ada sehingga yang ada hanya bahan yang bermutu

5. Penciptaan suasana perpustakaan yang kondusif dan menarik bagi peserta didik, baik dalam hal susunan perangkat perpustakaan maupun kemudahan dalam pelayanan.

6. Pemanfaatan IPTEK dalam pelayanan perpustakaan, baik dari segi sumber bahan elektronik maupun layanan elektronik

C. Usaha agar perpustakaan dapat menarik minat peserta didik

1. Pelayan diberikan secara ramah dan akses peserta didik ke perpustakaan mudah

2. Pemberian waktu layanan yang memungkinkan peserta didik mengakses perpustakaan.

3. Pemberian kemudahan dalam mengakses perpustakaan, seperti pemberian kesempatan untuk meminjam beberapa buah buku dengan syarat dan ketentuan yang jelas dan tidak memberatkan

4. Buku yang dipinjam boleh dibawa pulang dengan syarat buku tersebut harus dijaga dengan sebaik-baiknya oleh peminjam.

5. Melengkapi penyediaan bahan-bahan di perpustakaan baik berupa buku maupun nonbuku, sehingga peserta didik merasakan bahwa perpustakaan merupakan tempat yang tepat untuk mencari pengetahuan yang diinginkanPenciptaan kondisi perpustakaan yang nyaman, aman, tentram dan harmonis.

D. Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Dengan Peningkatan mutu pendidikan

Pemanfaatan merupakan salah satu bentuk usaha penggunaan fasilitas sarana dan prasarana yang ada, sedangkan pengoptimalan merupakan suatu bentuk kesungguhan yang dilakukan agar tercapai hasil yang terbaik.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan/ memajukan kualitas suatu pendidikan yang mencakup proses dan hasil dari pendidikan itu sendiri, agar pendidikan tersebut dapat menciptakan suatu manusia yang memiliki keunggulan dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Yang akan mereka hadapi. Hal ini sesuai dengan tujuan dan fungsi dari perpustakaan. Walaupun tidak secara menyeluruh namun suatu usaha pemanfaatan perpustakaan secara optimal dapat mendorong kepada kemajuan pendidikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian bahasan “pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan “ dapat disimpulkan bahwa:

1. Perpustakaan sangat berperan dalam menunjang dan meningkatkan prestasi pendidikan suatu sekolah

2. Peran perpustakaan sangat penting sehingga harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.

3. Kemudahan akses bagi peserta didik dalam memanfaatkan perpustakaan akan merangsang peserta didik untuk memanfaatkan perpustakaan secara optimal.

4. pengelolaan perpustakaan harus sesuai dengan tujuan dan fungsinya

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka penulis mengharapkan agar:

1. penempatan pustakawan berdasarkan kemampuan dan kemauannya dalam mengelola perpustakaan.

2. Para pendidik dapat merangsang dan memupuk budaya gemar membaca pada anak.

3. Ciptakanlah suasana aman, damai, tentram dan kondusif di perpustakaan agar peserta didik menjadi betah disana.

4. Berikanlah kemudahan bagi anak dalam mengakses perpustakaan.

Daftar Rujukan

Abdul Rahman Saleh.2010. Defenisi Perpustakaan. http://rahman.staff.ipb.ac.id/2010/12/07/definisi-perpustakaan/ diakses 8 Desmber 2010.

Depdiknas. 2001. Undang-Undang Dasar 1945 Setelah Amandemen Kedua Tahun

2000. Jakarta : Sinar Grafika.

Depdiknas. 2003. Undang – Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Jakarta : Cemerlang.

LP3AP.2010. Pengembangan Program perpustakaan (http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php)

Soetjipto, Prof dan Raflis Kosas, DRS,M.Sc.2010 , Profesi Keguruan, : Rineka Cipta

UU Perpustakaan nomor 43 tahun 2007. (http//kelembagaanfiles.pnri.go.id/pdf/about_us/official_archives/publik/normal/UU_43_2007_PERPUSTAKAAN.pdf)

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/11/fungsi-perpustakaan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Di Kelas dan Sekolah Sebagai Pusat Pengembangan Karakter

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik Aplikasinya

Jawaban modul 2.1.a.3 Program Guru Penggerak