Adaptasi dan Evolusi.

A. Adaptasi.

1. Pengertian.

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk dapat menyesuaikan siri terhadap lingkungan tempat hdupnya agar tetap dapat bertahan hidup ( survive ) dan berkembangbiak dilingkungan alamnya. Jadi dengan kata lain adaptasi diperlukan oleh makhluk hidup karena beberapa hal, yaitu: Untuk bertahan hidup( melindungi diri dan memenuhi kebutuhan akan makanan) dan untuk berkembangbiak.

2. Jenis-jenis Adaptasi

Adaptasi dapat dibagi menjadi 4 bentuk, yaitu:

a. Adaptasi Morfologi.

Kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh dalam jangka waktu yang lama dan melalui tahapan evolusi.

1) Adaptasi Morfologi terhadap jenis makanan.

Merupakan penyesuaian bentuk organ tubuh makhluk hidup dengan makanan yang dibutuhkannya, seperti:

a) Bentuk paruh dan cakar pada bangsa burung.

b) Bentuk mulut pada serangga ( tipe pengisap, penusuk, penjilat dan penyerap).

c) Tipe gigi pada bangsa mamalia (Karnivora, Herbivora dan Omnivora).

d) Bentuk leher pada jerapah.

e)

2) Adaptasi Morfologi terhadap jenis habitat tempat hidup.

Merupakan penyesuaian bentuk organ tubuh dengan tempat tinggalnya, seperti:

a) Unta, dilengkapi dengan punuk sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan air dalam bentuk lemak sehingga unta dapat bertahan hidup tanpa minum digurun. Serta memiliki rambut penutup pada hidung, yang melidungi saluran pernafasan pada saat badai di padang pasir dll.

b) Ikan, memiliki tubuh yang dinamis yang memungkinkannya untuk bergerak dengan cepat dalam air tanpa hambatan yang berarti.

c) Beruang kutub, memiliki bentuk kaki yang lebar dan besar agar dapat berjalan di salju dan tidak memecahkan lapisan salju yang dilalui, kemudian tubuh beruang kutub dilapisi bulu yang tebal, untuk melindungi tubuhnya dari hawa yang dingin.

d) Tumbuhan Xerofit, merupakan tumbuhan yang tumbuh didaerah gurun atau padang pasir memiliki kemampuan adaptasi berupa daun yang berbentuk duri, sempit dan kecil atau bahkan tidak berduri untuk menghindari kehilangan banyak air karena penguapan, kemudian tubuh tumbuhan xerofit dilapisi zat lilin yang memungkinkan pencegahan terhadap penguapan yang tidak diinginkan, serta tumbuhan xerofit biasanya memiliki akar yang panjang menembus tanah agar dapat mencapai lapisan aiar yang jauh dalam tanah.

e) Tumbuhan Hidrofit, menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai dengan daun yang lebar dan tipis dan memiliki banyak stomata, batang berongga dll.

f) Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkugan lembab, seperti lumut dan paku-pakuan.

3) Adaptasi Morfologi dalam mempertahankan diri. Penyesuian bentuk tubuh untuk melindungi diri dari pemangsa ataupun oleh ancaman lainnya, seperti:

a) Duri pada landak.

b) Tempurung pada punggung kura-kura atau penyu

b. Adaptasi Fisiologi.

Merupakan usaha dalam menenyesuaikan fungsi alat-alat tubuhh terhadap lingkungan dengan melibatkan zat-zat kimia tertentu dalam memebantu proses metabolisme tubuh.

1) Adaptasi Fisiologi pada manusia dan hewan.

Contohnya penggunaan enzim selulosa pada hewan herbivora, yang membantu pencernaan tumbuh-tumbuhan dalam tubuh. Jumlah eritrosit pada manusia yang berada pada tempat tinggal dengan ketnggian yang berbeda.

Pada hewan yang mengisap darah diproduksinya zat anti koogulan yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.

2) Adaptasi Fisiologi Pada tumbuhan.

Seperti:

a) Mengeluarkan bau yang khas, baik untuk menarik serangga dalam membantu penyerbukan maupun untuk menarik serangga untuk menjadi sumber makanan.

b) Mengeluarkan nekhtar, untuk menarik serangga agar membantu tumbuhan dalam melakukan penyerbukan.

c) Metabolis sekunder berupa a telopati

c. Adaptasi Tingkah-laku.

Penyesuaian diri dengan lingkungan berupa mengubah atau menyesuaikan tingkah laku atau perbuatan sebagai upaya dalam mempertahankan hidupnya.

Contoh adaptasi tingkah laku:

1) Rayap akan memakan kembali kulitnya yang terkelupas ( pergantian kulit ) untuk memperoleh enzim pencernaan selulosa pada kayu.

2) Kemampuan mimikri pada bunglon.

3) Hibernasi pada ular, beruang, ikan dan bengkarung dll.

4) Estivasi, menonaktivkan diri (dorman) pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat. Bedanya dengan hibernasi adalah di mana pada estivasi dilakukan pada musim panas dengan suhu udara yang panas dan kering. Hewan-hewan seperti kelelawar, tupai, lemur kerdil, dll akan mengestivasi diri di tempat yang aman dan terlindung. Pada tumbuhan estivasi juga dilakukan oleh oleh pohon jati dengan meranggas atau menggugurkan daun.

5) Memutuskan bagian tubuh khusunya ekor pada cecak ( Autotomi).

6) Cumi-cumi dan gurita atau sotong akan menyemprotkan zat tinta ketika dikejar musuh.

7) Agar tubuhnya tetap dingin maka kerbau suka berkubang di lumpur atau air.

8) Pinguin akan berkempul berkelompk dengan punggung menghadap keluar agar tetap hangat di daerah dingin.

9) Paus dan lumba-lumba serta duyung akan muncul kepermukaan laut untuk mengambil nafas karena mereka bernafas dengan paru-paru.

10) Migrasi pada bangsa burung untuk mencari daerah yang lebih hangat dan banyak menyimpan cadangan makanan.

11) Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.

12) Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.

13)

d. Adaptasi Radiasi.

3. Tahapan Adaptasi

a. Tahapan aklimatisasi.

b. Tahapan Naturalisasi.

c. Tahap domestikasi

B. Evolusi.

Evolusi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap.

Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif

Dalam kajian biologi evolusi dapat dikatakan sebagai perubahan pada sifat-sifat pewarisan suatu makhluk hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya, yang disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama yaitu: Variasi, reproduksi dan seleksi.

Sifat-sifat yang terjadi melalui evolusi akan diwariskan kepada generasi berikutnya, sehingga akan memunculkan variasi dalam suatu populasi. Ketika organisme makhluk hidup bereproduksi, keturunana akan mempunyai sifat-sifat yang baru, sifat baru tersebut dapat diperoleh akibat perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies.

Jenis-jenis dan macam-macam evolusi di alam:

o Evolusi Kosmik.

Evolusi kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup / tak hidup.

o Evolusi Organik.

Evolusi organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada mahluk hidup dari generasi ke generasi.

1. Teori Evolusi.

a. Teori Lamarck.

Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) mengemukakan teori mengenai penurunan sifat yang diturunkan oleh individu sebagai berikut; modifikasi diperoleh oleh suatu organisme sebagai hasil adaptasi terhadap lingkungannya selama organisme itu hidup, secara otomatis dan diwariskan kepada keturunannya dan menjadi bagian dari hereditas.

Landmark merupakan ahli evolusi pertama yang menyimpulkan bahawa evolusi merupakan suatu kenyataan yang terdapat pada seluruh bentuk kehidupan.

Kesimpulan dari Teori Landmark antara lain:

1) Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.

2) Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.

3) Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang

4) Modifikasi yang dihasilkan melalui prinsip diatas selama dia hidup akan diturunkan kepada anak-anaknya. Hasil perubahan tersebut akan terakumulasi melalui periode waktu tertentu.

b. Teori Darwin.

Charles Darwin merupakan seorang tokoh yang memiliki teori evolusi yang dapat diterima oleh dunia ilmu pengetahuan, karena memiliki data yang lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Darwin menyatakan ada tiga kenyataan dalam mengembangkan teori evolusi, yaitu:

1) Bukti fosil yang menunjukkan kehidupan dimasa lampau.

2) Persamaan antara tumbuhan dan binatang peliharaan dengan tumbuhan dan binatang liar yang hidup dialam bebas.

3) Setiap spesies cenderung untuk bertambah, sehingga timbul persaingan untuk mempertahankan keberadaannya di alam.

Inti pokok dari teori Darwin adalah:

1) Spesies yang hidup pada masa sekarang berasal dari makhluk hidup pada masa lampau.

2) Evolusi terjadi karena proses seleksi alam (natural selection)

2. Bukti-bukti adanya evolusi.

a. Bukti fosil ( Palaentologi).

Fosil merupakan sisa dari organisme makhluk hidup dari masa lampau yang telah membatu atau telah awet melalui proses alam, fosil diemukan pada lapisan-lapisan tertentu dari permukaan bumi, dimana melalui setiap lapisan tersebut dapat diketahui umur dan asal dari fosil tersebut.

Tiga tipe fosil, antara lain:

1) Anatomi seluruh tubuh makhluk hidup yang sudah mati.

2) Sisa dari bagian tubuh makhluk hidup yang keras seperti tanduk, rambut dan cangkang.

3) Pembatuan dari bagian tubuh tumbuhan dan hewan.

Fosil merupakan catatan penting untuk mengungkapakan sejarah kehidupan makhluk hidup diatas permukaan bumi pada mas yang lampau. Dari fosil dapat diketahui perkiraan bentuk tubuh, cara hidup, habitat dan hal lainnya dari makhluk hidup, baik dari nenek moyang makhluk hidup yang adan sekarang maupun dari makhluk hidup yang telah mengalami kepunahan.

Fosil merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan dalam membuktikan teori evolusi.

b. Bukti anatomi perbandingan.

Anatomi makhluk hidup merupakan bagian tubuh dari makhluk hidup dan fungsinya. Dalam teori evolusi anatomi perbandingan yang digunakan diutamakan pada anattomi yang fungsional dari makhluk hidup, yang dapat dibedakan menjadi:

1) Anatomi homolog.

Anatomi homolog merupakan penelitian tentang kaitan antara persamaan bentuk dasar tubuh makhluk hidup dengan perbedaan fungsinya, seperti jari tangan dengan bentuk dasar sayap kelelawar ataupun sirip pada paus.

2) Anatomi Analog.

Anatomi analog merupakan penelitian tentang persamaan fungsi bagian tubuh makhluk hidup namun memiliki bentuk yang berbeda.

c. Bukti Embriologi perbandingan.

Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang embrio atau bakal makhluk hidup. Melalui perbandingan embrio makhluk hidup dapat diketahui tentang proses evolusinya. Salah satunya adalah perbandingan embrio antara hewan vertebrata yang menunjukkan persamaan/ keseragaman yang mencolok.

Van Boer ( 1976-1876) menyatakan bahwa :

1) Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat khusus.

2) Perkembangan evolusi dimulai dari hal yang paling umum sekali , kurang umum dan akhirnya ke sifat-sifat yang khusus.

3) Hewan yang satu memisah secara progresif dari hewan yang lainnya.

d. Bukti Biokimia perbandingan.

Studi biokimia terhadap beracam-macam organisme telah mengungkapakna hemologi biokimia, kenyataannya persamaan biokimia organisme hidup merupakan salah satu ciri dari kehidupan. Enzim sitokrom terdapat hampir setiap makhluk hidup. Terdapat gen untuk sitokrom c yang mengandung begitu banyak informasi genetika yang sama pada banyak organisme tidak akan dapat dijelaskan tanpa menggunakan teori evolusi.

Dari segi homolog biokimia derajat persamaan struktur sebanding dengan dekatnya hubungan kekerabatan.

e. Bukti penyebaran geografi.

Alfred Wallace mengemukakan bahwa wilayah benua di dunia dapat dibagi menjadi enam wilayah terpisah dari wilayah utama bedasarkan populasi hewannya.

Keanekaragaman terbanyak terdapat di wilayah tropik, yaitu: Ethiopia ( Afrika Tropik) dan oriental ( Asia Tropis dan pulau-pulau dekat lepas pantai). Bukti fosil menunjukkan bahwa diwilayah ini kebanyakan dari tanaman dan vertebrata secara dominan telah mengalami perubahan atau evolusi. Penyebaran hewan dan tumbuhan di pulau-pulau lepas samudera telah menunjang teori evolusi.

3. Faktor yang mempengaruhi evolusi.

Faktor dari dalam/ faktor gen.

a. Mutasi Gen.

Molekul DNA merupakan zat yang sangat stabil. Perubahan dasar yang terjadi pada nukleotida disebut mutasi. Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan mutasi antara lai: radiasi. Secra ilmiah sukar sekali untuk membuktikan sudah berapa kali suatu gen telah mengalami mutasi. Meskipun mutasi itu kecil peranannya dalam evolusi namun melalui mutasi dapat dibuktikan fakta baru yang disusun melalui berbagai kombinasi sebagai bahan baku dalam seleksi alam yang menghasilkan suatu proses evolusi.

b. Rekombinasi gen.

Rekombinasi gen adalah penggabungan beberapa gen induk jantan dan betina ketika pembuahan ovum oleh sperma yang menyebabkan adanya susunan pasangan gen yang berbeda dari induknya. Akibatnya adalah lahirnya varian spesies baru.

Faktor dari luar / lingkungan.

a. Seleksi alam.

Faktor-faktor seleksi alam ini antara lain:

1) Suatu variasi makhluk hidup yang cocok dengan keadaan lingkungannya mempunyai kemungkinan besar untuk dapat bertahan hidup

b. Peran Isolasi dalam pembentukan spesies baru.

Melalui isolasi dapat ditetapkan bahwa perbedaan genetik organisme-organisme yang hidup disekitar kita telah mengalami peristiwa evolusi menuju pembentukan suatu spesies baru. Makin sempurna dan lama suatu proses isolasi maka akan terjadi perbedaan genetika dalam kromosom yang semakin besar antar populasi-populasi tersebut. Sehingga dalam populasi tersebut tidak akan ada penyebaran dari populasi lain.

4. Hubungan adaptasi dengan evolusi

Bukti dari teori evolusi adalah adaptasi yang dilakukan oleh setiap makhluk hidup, dimana adaptasi/ penyesuain diri dengan lingkungan memerlukan suatu usaha evolusi dalam waktu yang lama sehingga makhluk hidup tersebut dapat tetap eksis di atas bumi ini.

Komentar

  1. Lalu,apa hubungan antara Seleksi Alam dan Evolusi?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Di Kelas dan Sekolah Sebagai Pusat Pengembangan Karakter

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik Aplikasinya

Jawaban modul 2.1.a.3 Program Guru Penggerak