Belajar dengan Cara yang Benar


Belajar dengan Cara yang Benar
Sebuah tulisan rintisan
Segala sesuatu yang diniatkan dengan salah akan mendatangkan penyesalan pada akhirnya, demikian pula dengan langkah atau strategi ang salah akan menghasilkan penyesalan juga. Sedangkan niat dan langkah yang benar akan mendatangkan hasil yang baik dan benar juga, namun dalam pelaksanaannya akan menemukan hambatan, rintangan dan tantangan serta gangguan yang tidak sedikit bahkan setiap langkah akan menghadapi ATHG tersendiri.
Dari Anas ra Rasulullah SAW bersabda “Carilah ilmu sekalipun ke Negeri China. Sesungguhnya mencari ilmu ituwajib atas setiap musli. Para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang mencari ilmu karena ridha terhadap apa yang dilakukannya.” (H.R. Ibnu Abdil Barr )
Adapun ciri belajar yang benar antara lain:
1.       Memiliki kehendak yang kuat.
Seseorang yang memiliki kehendak atau kemauan yang kuat akan berusaha mewujudkan keinginannya tersebut walaupun banyak halangan yang akan menghadangnya.
“Bila kita mau, maka segalanya akan memberikan bantuan untuk mewujudkan cita-cita kita. Oleh karena itu yang penting tanamkanlah tekat kuat kemauan kita.” (Kaisar Aurelius, 121-180)
Tanpa adanya kemauan yang kuat kita tidak akan bisa maju atau mewujudkan keinginan kita. Orang yang tidak memiliki keinginan yang kuat akan mudah menyerah, putus asa dan gagal dalam setiap keinginan dan cita-aitanya.
“ Jadikanlah kemauan yang sungguh-sungguh itu sebagai mahkota jiwa. Janganlah engkau hidup sampai mengalami kemiskinan akan amal dan kehilangan kemauan bekerja (malas), dan yakinlah bahwa ilmu semata tanpa amal tidak akan menyelamtkan seseorang.” ( Imam Al-Ghazali)

2.       Disiplin
“ Kebanyakan mereka yang sukses adalah mereka yang memiliki disiplin yang tinggi. dan yang gagal adalah yang tidak punya disiplin.” (Kid Sam)
Apa gunanya jadwal yang baik, program yang matang, keberanian dan keuletan jika pelaksanaannya tidak pernah displin. Hilangnya rasa disiolin adalah pertanda lepasnya kesuksesan dari kita.

3.       Berani
Jika ingin sukses jangan sekali-kali takiut dalam melangkahkan kaki ( berbuat), jika ingon sukses dalam bisnis jangan takut bersaing, rugi ataupun susah. Jika ingin sukses jangan takut gagal. Jika ingin pintar jangan takut menghadapi sulitnya mata pelajaran. Sesungguhnya rasa takut yang berlebihan akan melemahkan semangat sehingga membuka pintu kegagalan buat dirinya.
Ketahuilah, mereka yang sukses dalam hidupnya adalah mereka yang berani menghadapi tantangan zaman, walaupun amat berat. Mereka menjadi manusia-manusia yang tegar dalam kehidupannya walaupun banyak onak dan duru yang akan menghadang.
“ Ingatlah seumur hidupmu bahwa layang-layang hanya dapat naik karena menantang angin dan mengikut angin.” (Scopenhauer)
“Orang yang menjauhi sarang tawon karena takut akan sengatannya tidak layak memperoleh madu.” (Shakespeare)
“Hanya mereka yang berani gagal total akan dapat meraih keberhasilan total.” (John F. Kennedy)

4.       Rajin, Tekun dan Ulet
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan ia gigih menekuninya.” ( H.R. Al- Baihaqi, Abu Ya’la, Ibnu Asakir dan At-Tabrani dari Aisyah ra)
“Carilah rezeki didalam tanah yang tersembunyi.” (H.R. At- Tabrani)/
Mencari sesuatu yang tersembunyi membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran yang tinggi untuk menyelidiki setiap sisi yang berkaitan dengan masalah atau hal yang dicari.
Orang yang teliti dalam pekerjaan akan melakukan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya, sedangkan orang yang tekun menjadikan seseorang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dalam pekerjaannya. Pada akhirnya orang yang tekun akan mendapatkan hasil yang menggembirakan.
Orang yang ulet akan memiliki sebuah tenaga dan semangat yang besar dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dalam suatu bidang atau pekerjaan.
5.       Sungguh-sungguh
Dalam melakukan segala sesuatu hendaklah kita melakukannya dengan kesungguhan hati serta mencurahkan segenap kemampuan pikiran, potensi dan waktu yang kita miliki untuk pencapaian hasil yang terbaik dari pekerjaan yang kita lakukan tersebut, begitu juga dengan belajar, jika kita melakukannya dengan setengah-setengah maka hasilnya tidak maksimal bahkan dapat mengecewakan.
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Q.S. 94:7)
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup sealamanya, dan bkerjalan untuk akhiratmu seakan-akan kamumati besok” (H.R. Ibnu Asakir)
6.       Bertahap ( Memulai dari yang mudah )
Dalam mengerjakan segala sesuatu lakukanlah dari yang termudah, karena pengalaman yang kita dapatkan darinya akan membantu kita dalam menghadapi tantangan yang lebih berat. Jadi belajarlah secara bertahap/ bertingkat, mulai dari tahapan yang mudah dipahami dan dicerna kepada tingkatan yang lebih tinggi, agar kemampuan/ daya fikir kita terasah dalam menjawab tantangan demi tantangan sesuai dengan tahapan perkembangannya.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Di Kelas dan Sekolah Sebagai Pusat Pengembangan Karakter

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik Aplikasinya

Jawaban modul 2.1.a.3 Program Guru Penggerak