Pengertian Matematika Menurut Ahli
Matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam
dan untuk hidup kita. Dalam hidup, kita sering berhubungan dengan Matematika. Mencari
nomor rumah seseorang, menelepon, jual beli barang, menukar uang, mengukur
jarak dan waktu, menghitung zakat, menentukan jadwal waktu sholat, dan masih banyak lagi. Karena ilmu ini penting,
maka konsep dasar matematika yang benar haruslah diajarkan secara benar, tepat,
dan akurat; sehingga dasar-dasar matematika ini tertanam secara kuat dalam
ingatan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama hitungan
dasar yang melibatkan pen-jumlahan, pengurangan, per-kalian, dan pembagian harus
dikuasai dengan sempurna.
Matematika berhubungan dengan/atau menelaah
bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan di
antara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta hubungan-hubungan,
tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat di dalam
matematika itu1
Istilah matematika dalam bahasa asing, antara lain: mathematic (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Itali), mathematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan Latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematika berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir)2.
Istilah matematika juga berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein yang artinya mempelajari . Kata ini berhubungan erat dengan kata Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau intelegensi3.
Definisi atau pengertian tentang matematika oleh beberapa pakar, antara lain seperti yang diungkapkan oleh R. Soedjadi: (1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. (2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. (3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan. (4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. (4) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. (5) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat4.
Sedangkan menurut Marsigit, matematika adalah himpunan dari nilai kebenaran, dalam bentuk suatu pernyataan yang dilengkapi dengan bukti5. Sedangkan, Erman Suherman, dkk, mengatakan bahwa “matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif6. Dalam rumusan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada tujuan pendidikan umum pendidikan pada tujuan pendidikan menengah adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut7.
Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi ketat yang berasal dari aksioma dan definisi bertepatan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan cara dan kemampuan berfikir dalam mempelajari, menelaah, dan memecahkan/ menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan bilangan dan/atau kalkulasi, penalaran, fakta kuatitatif, ruang, bentuk, dan struktur yang abstrak dengan penalaran yang logik dalam pernyataan yang dilengkapi bukti dengan menggunakan imajinasi, intuisi dan penemuan dalam rangka meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1) Herman Hudoyo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika, (Malang :
Universitas Negeri Malang, 2003), h.123
2) Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matehatika
Kontemporer, (Bandung: JICA
Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hal.15
3)Moch. Masykur Ag, Mathematical
Intelligent: cara erdas melatih otak dan
menanggulangi kesulitan belajar ,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media group, 2007)
hal. 42
4)R. Soedjadi, Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Masa Kini
Menuju Harapan Masa Depan, (Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas, 2000), h.11
5)Marsigit, Pedoman Khusus
Pengembangan sistem penilaian Matematika SMP, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta, 2003),h.4
6) Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer, (Bandung: JICAUPI, 2001), h.15
7) Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Konstektual, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008), h.29
Komentar
Posting Komentar