Apa Yang Harus Anda Persiapkan untuk Dapat Memenuhi Seluruh Kebutuhan Pembelajaran Peserta Didik di Kelas Anda Tanpa Terkecuali?


Menurut Abraham Maslow, kebutuhan adalah tingkah laku setiap individu yang berdasarkan pada prinsip keinginan serta terorganisir antara satu dengan yang lainnya. Pengaruh ini saling melengkapi satu sama lain, sehingga ada tingkatan yang lebih dominan.

Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu: kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang ada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebut juga ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.

Kemudian menurut Murray Kebutuhan atau Needs adalah konstruk mengenai kekuatan otak yang mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir, berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor lingkungan, biasanya Need di barengi dengan persaan atau emosi khusus, dan memiliki emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannnya dalam mencapai permasalahan.

Sedangkan menurut McClelland, kebutuhan adalah sebuah simbol keterkaitan hidup manusia dengan ketenaran dengan lingkungan sekitar (n-Ach), sehingga keadaan ini memiliki nilai kepuasaan apabila terpenuhi secara baik, akan tetapi jika tidak terpenuhi rasa kekurangpuasaan menjadi salah satu ungkapan yang ada di dalam hidupnya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan adalah tingkah laku setiap individu berkaitan dengan keinginan yang dipengaruhi oleh kekuatan otak yang mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir, berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor lingkungan.

Ada beberapa tipe kebutuhan pembelajaran, yaitu: a) Kebutuhan normative : Membandingkan peserta didik dengan standar nasional, b) Kebutuhan komparatif : Membandingkan peserta didik dengan kelompok lain yang selevel dengan kelompoknya, c) Kebutuhan yang dirasakan : Hasrat atau keinginan yang dimiliki masing-masing peserta didik yang perlu ditingkatkan, d) Kebutuhan yang diekspresikan : Kebutuhan seseorang yang diekspresikan dengan tindakan, e) Kebutuhan masa depan : Mengidentifikasikan perubahan yang terjadi di masa depan, f) Kebutuhan Insedentil yang mendesak : Adanya masalah yang terjadi di luar dugaan, misal kebakaran, gempa bumi, dll

Semua kebutuhan ini dibutuhkan untuk merencanakan dan menganalisis kebutuhan pembelajaran yang bisa diterapkan pada sekolah-sekolah, hal ini diperlukan demi mencapai kebutuhan pembelajaran yang baik. Proses mengidentifikasi kebutuhan dimulai dari mengidentifikasi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang diharapkan dan dilanjutkan proses pelaksanaan pemecahan masalah dan evaluasi terhadap keefektifan. proses mengidentifikasi kebutuhan intruksional cukup sampai pada perumusan pengetahuan keterampilan, sikap dan kompetensi yang perlu dicapai peserta didik. Selanjutnya baru dijadikan dasar perumusan tujuan pembelajaran

Keberagaman peserta didik di kelas memiliki karakteristik tersendiri, baik pada peserta didik reguler maupun pada peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Peserta didik dalam kelas memiliki hak yang sama untuk belajar walaupun berbeda keyakinan, fisik, gender, kemampuan, latar belakang keluarga, dan lain sebagainya. Setelah mempelajari topik tentang Keberagaman Peserta Didik, yang harus dipersiapkan untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan pembelajaran peserta didik di kelas yaitu: 

1.    Pendidik secara perlahan dan terus menerus memberikan pemahaman sikap simpati dan empati kepada peserta didik regular, bahwa dalam masyarakat itu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana kebersamaan dalam berbagai aktivitas agar seluruh peserta didik membaur dan saling interaksi, sehingga akan tampak mereka bersosialisasi dan saling tolong menolong antarsesama. 

2.    Agar tercapai tujuan pembelajaran dengan baik, pendidik harus memahami berbagai perbedaan yang ada pada peserta didik. Setiap peserta didik memiliki karakteristik sendiri, baik dalam gaya belajar atau kemampuan mengaktulisasikan berbagai kemampuan dan keterampilannya. 

3.    Pendidik memandang setiap peserta didik memiliki kebutuhan khusus atau memiliki karakteristik unik. Karakteristik Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) ini berkaitan dengan bagaimana cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan khususnya. Pandangan ini akan menuntun pendidik dalam menyusun akomodasi program untuk mengatasi hambatan dan mengoptimalkan potensi peserta didik. 

4.    Upaya-upaya pemberian layanan pendidikan terhadap PDBK lebih berfokus pada potensi-potensi yang dapat dikembangkan melalui pengamatan pendidik secara berkesinambungan dan sistematik dalam proses identifikasi dan asesmen.

Demikian, hal-hal yang sekiranya bisa dipersiapkan untuk memberikan pelayanan peserta didik di kelas yang terdiri dari berbagai karakteristik dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda-beda. #GBBInklusif#PendidikanInklusif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik Aplikasinya

Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)