Kepuasan Kerja

Oleh: Jumrida Husni

Kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang melibatkan emosional manusia terhadap pekerjaannya. Hal ini dicerminkan dengan keadaan yang menunjukkan sejauh mana seorang individu merasa puas atau tidak puas terhadap berbagai aspek pekerjaan mereka. Kepuasan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari gaji, lingkungan kerja, hubungan dengan atasan, penghargaan yang diterima hingga peluang untuk mengembangan dirinya. Kepuasan kerja dapat berbentuk positif maupun negatif.

Seseorang akan berusaha untuk tetap tinggal didalam sebuah organisasi apabila terjadi hubungan yang baik melalui manajemen sumber daya manusia (Azhar et al., 2020; Dhermawan, 2012). Selain itu, setiap orang membutuhkan perasaan bahwakontribusi yang telah mereka lakukan merupakan suatu hal bernilai (Taylor et al., 2002). Maka dari itu organisasi harus mampu menciptakan kondisi dimana setiap karyawan merasa dihargai dan dianggap menjadi bagian penting dari organisasi.

Pengertian Kepuasan Kerja

Adapun pengertian kepuasan kerja menurut ahli, antara lain:

  1. Edy Sutrisno (2019, P.74) Kepuasan Kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis.
  2. Robbins (wibowo, 2016, P.415) Kepuasan Kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima bekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
  3. Greenbeg dan Baron (wibowo, 2016, P.415) mendeskripsikan Kepuasan Kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka.
  4. Vecchino (wibowo, 2016, P.415) menyatakan Kepuasan Kerja sebagai pemikiran, perasaan, dan kecenderungan tindakan seseorang, yang merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaan.
  5. Kreitner dan Kinicki (wibowo, 2016, P.415) Kepuasan Kerja merupakan respons affective atau emosional terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang. Definisi ini menunjukan bahwa job satisfaction bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya.
  6. Handoko (Edy Sutrisno, 2019, P.75) Kepuasan Kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan Kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
  7. Nurhayati (2016) mengemukakan bahwa Kepuasan Kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting.
  8. Sari (2016) Kepuasan Kerja adalah variabel sikap yang mencerminkan bagaimana orang merasa mengenai pekerjaan mereka secara keseluruhan serta berbagai aspek didalamnya.
  9. Prayogo (2019) Kepuasan Kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan serta mencintai pekerjaanya. Kepuasan Kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, dan kedisiplinan karyawan dapat meningkat.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap yang melibatkan emosional manusia terhadap pekerjaannya baik secara positif, maupun negatif. Hal ini dicerminkan dengan keadaan yang menunjukkan sejauh mana seorang individu merasa puas atau tidak puas terhadap berbagai aspek pekerjaan mereka, dan /atau seberapa besar dia mencintai pekerjaannya. Kepuasan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor fisik maupun psikologis, mulai dari gaji, lingkungan kerja, hubungan dengan atasan/bawahan/rekan kerja lainnya, penghargaan yang diterima hingga peluang untuk mengembangan dirinya. Kepuasan Kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, dan kedisiplinan karyawan dapat meningkat.

Mengapa Kepuasan Kerja Penting?

  1. Produktivitas Meningkat: Karyawan yang puas cenderung lebih produktif dan kreatif.
  2. Turnover Minimal: Tingkat pergantian karyawan (turnover) yang rendah.
  3. Kualitas Kerja Bagus: Hasil kerja yang lebih baik dan berkualitas.
  4. Motivasi Tinggi: Karyawan yang puas memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan.
  5. Loyalitas Terhadap Perusahaan Besar: Rasa setia terhadap perusahaan yang lebih kuat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

  • Upah/Gaji dan Tunjangan tambahan: Imbalan yang sesuai dengan kinerja dan harapan.
  • Peluang Pengembangan Diri/Promosi: Kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
  • Supervisi/Atasan: Kepemimpinan, dukungan, dan komunikasi yang baik.
  • Contingent Reward: Tujuan dan sasaran kerja yang diberikan jelas sehingga memudahkan dalam pemberian penghargaan terhadap pencapaian kinerja.
  • Pengakuan dan Apresiasi: Penghargaan atas prestasi dan kontribusi.
  • Kondisi Perusahaan/ Lingkungan Kerja: Kesehatan perusahaan, kondisi fisik dan sosial yang nyaman dan mendukung.
  • Rekan Kerja: Hubungan antar sesama karyawan yang harmonis.
  • Pekerjaan itu Sendiri: Sifat pekerjaan, tipe pekerjaan, tantangan, dan peluang untuk tumbuh.
  • Komunikasi: Komunikasi yang baik, positif, dan menyenangkan dengan semua pihak yang berada dalam perusahaan tersebut

Bagaimana Cara Meningkatkan Kepuasan Kerja?

  • Melakukan komunikasi terbuka dalam lingkungan kerja.
  • Memberikan pengakuan, serta apresiasi terhadap prestasi karyawan.
  • Menawarkan peluang bagi karyawan untuk pengembangan dirinya melalui program pelatihan dan pengembangan.
  • Mendelegasikan tugas dalam bentuk memberikan tanggung jawab/ kepercayaan kepada karyawan.
  • Memberikan fleksibilitas dalam bekerja jika memungkinkan.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman baik fisik maupun psikis.

Kesimpulan

Kepuasan kerja karyawan merupakan aset berharga bagi setiap perusahaan. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif dan Teknik Aplikasinya

Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Inflasi